Bahasa Indonesia : Pengertian Paragraf,Unsur-Unsur dan struktur Paragraf
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Umumnya
kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran
menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah.Sering dilupakan perbedaan antara paragraf
dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan
kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka
sajian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang
disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk
bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.Dalam upaya
menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah
kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita
menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang
dimungkinkan.Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan
ilmiah.Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya
terdiri dari satu paragraf.Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak
mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang tersebut maka kami rumuskan masalah dalam makalah ini adalah
1.
Apa Pengertian Paragraf ?
2.
Apa
struktur Paragraf ?
3.
Bagaimana Unsur- Unsur
paragraf ?
4.
Apa
Saja yang
menjadi Syarat - Syarat Paragraf
?
5.
Bagaimana
Tehnik Pengembangan Paragraf?
6.
Apa Saja Macam - Macam Paragraf ?
C.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
latar belakang dan rumusan maslah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini
adalah
1.
Untuk mengetahui mengenai paragraf secara umum yang sering di
gunakan
dalam kegiatan karya tulis.
2.
Untuk
mengetahui hal-
hal yang berkaitan dengan paragraf itu
sendiri, mulai dari
pengertian paragraf , Struktur paragraf, unsure
Syarat sebuah paragraf ,tehnik pengembangan paragraf dan macam – macam paragraf.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Paragraf
Menurut
Dr. Djago Tarigan, Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis
sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan
mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.Adapun
pengertian lain “Paragraf atau Alinea
adalah Pengelompokkan gagasan dalam satu kesatuan yang runtun.”(
Prof.Dr.Suherli K, M .Pd.,2012 :1 )
Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide
pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru ).
Menurut penganalisaan beberapa sumber
yang memberikan keterangan tentang paragraf, maka dapat disimpulkan
bahwa paragraf
adalah kesatuan kalimat yang mengandung gagasan yang tersusun secara sistematis
untuk menyampaikan makna kalimat.Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya
memiliki satu pikiran utama atau ide pokok.Ide pokok ini merupakan gagasan
utama dari kalimat yang dibuat oleh pengarang.Dengan demikian,kalimat lain yang
disertakan dengan paragraf merupakan kalimat penjelas. Pikiran utama yang
terdapat dalam paragraf
dapat diletakkan di awal dan akhir kalimat.Dapat
menggunakan pola deduktif (Umum-Khusus) dan Pola Induktif(Khusus-Umum).Pola
deduktif adalah pola yang mnemepatkan
pola pikirannya diawal paragraph sedangkan pola induktif adalah pola yang
menempatkan pola pikirannya diakhir paragraf.
B. Struktur
Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas
atau kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi
ide pokok alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi
untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan
paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1.
Posisi
Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh
beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun
oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi,
kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau
secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat dikatakan
bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah paragraf
tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh
dan lengkap.
2.
Batasan
Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa
pendapat, antara lain :
a. Kamus Besar
Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
b. The Jiang
Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah
sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3.
Kegunaan Paragraf
Paragraf
bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per
paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
a. Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraf
b. Alat untuk
memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulis
c. Penanda
bahwa pikiran baru dimulai,
d. Alat bagi
pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
e. Dalam rangka
keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan
penutup.
4.
Struktur
Paragraf
Mendapatkan
banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf
dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
a. Paragraf
terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
b. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
c. Paragraf
terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
d. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
e. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
f.
Paragraf terdiri atas kalimat topik
dan katimat pengembang.
g. Paragraf
terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.
C.
Unsur –
Unsur Paragraf
Ialah
beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun
secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1)
transisi,
(2) kalimat
topik
(3) kalimat
pengembang
(4) kalimat
penegas / penjelas
Keempat
unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu
paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat
topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
Dalam
pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun paragraf agar
paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau
tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan
hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan
kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam
paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan
sebelumnya.
Kalimat utama atau pikiran utama,
merupakan dasar dari pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama
merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu
bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu:
Deduktif : kalimat
utama diletakan di awal alinea
Induktif : kalimat
utama diletakan di akhir anilea
Variatf : kalimat
utama diletakan di awal dan diulang pada akhir
alinea
Deskriptif/naratif : kalimat
utama tersebar di dalam seluruh alinea
Kalimat
penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan
utama.Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisigagasan penjelas. Judul
(kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
1.
Provokatif (menarik)
2.
Berbentuk frase
3.
Relevan (sesuai dengan isi)
4.
Logis
5.
Spesifik
D.
Syarat Paragraf
1.
Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua
kalimat yang membangun paragraF secara
bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru.Kesatuan di sini
tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2.
Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah
kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk
suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar
kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan
kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3.
Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik.Paragraf yang
hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap.Apabila
yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah
paragraf yang tidak lengkap.
4.
Panjang
Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai
tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan
tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar,
4 hal :
a.
Penyusunan kalimat topik
b.
Penonjolan kalimat topik dalam
paragraf,
c.
Pengembangan detail-detail penjelas
yang tepat
d.
Penggunaan kata-kata transisi,
frase,dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5.
Pola
Susunan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf
harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh
pernyataanyang lain
dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh
penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola
susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan
ilmiah.antara lain :
(1) pola
runtunan waktu,
(2) pola
uraian sebab akibat,
(3) pola
perbandingan dan pertentangan,
(4) pola
analogi,
(5) pola
daftar
(6) pola
lain.
E.
Teknik Pengembangan Paragraf
1.
Secara alami
Pengembangan
paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang
merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya
dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan
tedadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan
2.
Klimaks dan Antiklimaks
Pengembangan
paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa
posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu
diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis
mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin
tidak menonjol disebut antiklimaks.
3.
Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam bentuk
Umum ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf,disebut paragraf deduktif.Dalam
bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut
paragraf induktif.
F.
Macam - Macam Paragraf
1.
Eksposisi
Paragraf
Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan
kembali sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang
sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang.
Karakteristik
paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi
memiliki ciri – ciri yaitu
a.
Bersifat nonfiksi atau ilmiah
b.
Bertujuan menjelaskan atau
memaparkan
c.
Isi harus berdasarkan fakta
d.
Tidak bermaksud mempengaruhi
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional
mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal.Sebab, hampir
seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.Sebaliknya,
permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2.
Argumentasi
Paragraf
argumentasi adalah paragraf yang berisi mengenai argumen atau pendapat yang
disertai alasan-alasan kuat dan meyakinkan.Dalam paragraf argumentatif, penulis
bermaksud untuk mempengaruhi pembaca melalui penjelasan yang disertai alasan
yang kuat sesuai dengan fakta.
Karakteristik
paragraf argumentasi
Paragraf argumentasi memiliki ciri –
ciri yaitu:
a.
Memilki ide pokok atau berupa
argumen atau pendapat tentang suatu masalah
b.
Memiliki fakta sebagai penjelas yang
mendukung gagasan
c.
Memilki hubungan sebab - akibat
d.
Menggunakan penjelasan - penjelasan lain untuk memperkuat argumen atau pendapat
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat
menikmati kebahagiaan masa kecilnya.Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh
seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di
bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh
orang tuanya.Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen
atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian
hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan
keluarga.Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan
orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat
di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi
gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
merasa atau mendengar hal tersebut.
Karakteristik paragraf deduktif
Paragraf
deduktif memiliki ciri – ciri yaitu:
a.
Menggambarkan atau melukiskan obyek
tertentu
b.
Menceritakan sebuah obyek dari hasil
pengindraan
c.
Bermaksud agar pembaca menyaksikan
atau mengalami sendiri
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama.Hati Doni
semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya.Ya, karena memang gadis
didepannya itu sangat cantik.Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis
pinggang.Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan
yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta
bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Paragraf persuasif
atau paragraf ajakan adalah paragraf yang berisitentang suatu gagasan mengenai
suatu permasalahan dengan maksud untuk meyakinkan dan mengajak pembaca melakukan
seperti yang diharapkan penulis.
Karakteristik
paragraf persuasi
Paragraf
peruasi memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
a. Bertujuan
untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca sesuai yang diharapkan
b. Memiliki
fakta atau bukti untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca
c. Menggunakan
bahasa yang menarik unutk mensugesti pembaca untuk melakukan sesuatu yang
harapkan pengarang
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Paragraf
narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang mengisahkan atau memaparkan
suatu kejadian secara berurutan atau kronologis.Karangan ini berusaha
menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis),
dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga
pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
Karakteristik paragraf narasi
Pargaraf
narasi memiliki ciri – ciri yaitu
a. Adanya tokoh
b. Adanya alur
atau jalan cerita
c. Adanya latar
atau setting
d. Mementingkan
urutan waktu atau urutan peristiwa
e. Tidak hanya
terdapat dalam karya fiksi tetapi terdapat dalam karya non fiksi
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
a.
Macam-macam
Paragraf berdasarkan tujuannya
1)
Paragraf Pembuka
Paragraf
pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg
yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti
yang diharapkan.Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal
memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias
tidur dan tidak mau makan.
2)
Paragraf Penghubung
Paragraf
penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.Secara
fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.Sifat paragraf-paragraf
penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.Dalam karangan-karangan yang
bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis.Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
3) Paragraf
Penutup
Paragraf
penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh
paragraf penutup :
Demikian
proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari
Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.Atas segala perhatiannya, kami ucapkan
terima kasih.
b.
Macam-Macam
Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
1)
Paragraf Deduktif
Paragraf
deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal
paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan
khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya
sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah
diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati
hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha
baru
2)
Paragraf Induktif
Paragraf
induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang
menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa,
sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer.Informasi
tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting,
efektif dan efisien.
3) Paragraf
Campuran
Paragraf
campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir
paragraph.Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat
penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan
sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan
apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban
manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana
komunikasi.
c.
Macam-Macam
Paragraf Berdasarkan Isi
1)
Paragraf Deskripsi
Paragraf
deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan
tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf.Biasanya dipakai untuk
melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf
deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa
di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya
hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh
di belahan punggung.Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan
angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2) Paragraf
Proses
Paragraf proses
ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama
dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat
penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu,
ruang, klimaks dan antiklimaks.
3)
Paragraf Efektif
Paragraf
efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.Paragrafnya
terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas.Tidak
boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Paragraf
(Alinea) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih
luas dari pada kalimat atau Alinea
merupakan kumpulan kalimat tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul
melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam ssatu
rangkaian yang membentuk suatu kalimat .
B.
Kritik
dan Saran
Dalam membuat
suatu paragraph yang terdiri dari beberapa kalimat harus mengetahi dahulu
kalimat yang akan disusun yang akan menjadi paragraph tersebut,harus memiliki
hubungan yang erat dan memenuhi syarat- syarat yang telah penulis uraikan di
bab sebelumnya.
Demikian makalah ini penulis buat, semoga
dapat bermanfaat dan menambah wawasan para pembaca. Penulis mohon maaf apabila
ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, kurang
dimengerti dan lugas, tentunya banyak kekurang dan kelemahan karana terbatasnya
materi dan referensi yang kami peroleh. Penulis juga sangat mengharapkan kritik
dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalh ini dapat diterima
dengan baik.
Comments
Post a Comment